Kecanduan Judi Online: Bahaya yang Mengintai Kesehatan Mental

Kecanduan Judi Online: Bahaya yang Mengintai Kesehatan Mental

Hey, Brey&Sees! Ada yang bilang kalau judi itu “hiburan orang dewasa,” tapi kenyataan sekarang bikin merinding. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) melaporkan bahwa hampir 100 orang perlu perawatan jalan di tahun 2024 karena kecanduan judi online. Gak main-main, Brey&Sees, masalah ini bikin kepala puyeng dan hati miris.

Situasi ini cukup serius. Menteri Kesehatan, Pak Budi Gunadi Sadikin, bahkan menegaskan arahan Presiden Prabowo untuk menghapus judi online di Indonesia. Ini bukan lagi soal moralitas, tapi sudah menyentuh ranah kesehatan mental. Yuk kita bahas lebih lanjut, Brey&Sees, apakah kita sudah di ambang krisis?

Mimpi Buruk Bernama “Kecanduan Judi Online”

Buat kalian yang belum tahu, judi online itu beda jauh dari main Uno atau Monopoli. Ada uang yang dipertaruhkan, dan, yang lebih seram, kecanduan yang terbentuk bisa bikin kita terus main, meski dompet udah kosong. Sensasi menang kalah dalam permainan ini memicu semacam “rollercoaster emosi”—tapi ujungnya tetap sama: dorongan buat terus main.

Ketika orang sudah “tergila-gila” sama judi, apa dampaknya? Kehidupan sehari-hari, kesehatan mental, bahkan keuangan terancam. Selain itu, kesehatan mental yang terpengaruh mengakibatkan banyak masalah baru.

Efek Judi Online Terhadap Kesehatan Mental

Sebagian dari kita mungkin berpikir, “Yaelah, cuma game online kok sampai ganggu mental?” Faktanya, bisa banget, Brey&Sees. Setiap kali kalah, otak melepas hormon dopamin yang bikin kita nagih. Otak pun mulai membentuk lingkaran setan, di mana kita gak pernah puas, selalu ingin coba lagi.

Baca Juga:  Bela Negara Gak Ribet, Yuk Amalkan Pancasila!

Dampaknya, banyak yang mengalami gejala depresi, kecemasan (anxiety), bahkan gangguan obsesif-kompulsif karena pikiran terus-terusan fokus pada judi. Awalnya, ini tampak sekadar hiburan. Tapi, setelah beberapa waktu, hidup mereka terkendali oleh judi online.

Pak Menkes: Hapus Judi Online, Selesaikan Masalah?

Menteri Kesehatan kita, Pak Budi, terang-terangan bilang judi online perlu dihapus dari Indonesia. Menurut beliau, judi online gak hanya bikin masyarakat makin miskin, tapi juga bikin mental mereka makin rapuh. Pak Budi percaya, efek domino dari judi online ini merusak mental masyarakat kita.

Sekarang, mari kita pikir, Brey&Sees, apakah menghapus judi online ini bisa menyelesaikan masalah? Dengan sisi optimis, mungkin ini mengurangi akses orang ke judi yang menimbulkan masalah mental. Tapi, jika realistis, judi online itu seperti “kucing-kucingan” — dilarang di satu tempat, muncul lagi di tempat lain.

SATUSEHAT: Solusi Efektif atau Sekadar Formalitas?

Pak Budi juga menawarkan aplikasi SATUSEHAT sebagai solusi. Aplikasi ini bisa digunakan untuk screening awal kesehatan mental, termasuk mereka yang kecanduan judi online. Untuk yang merasa malu datang ke rumah sakit, SATUSEHAT menyediakan tes online untuk cek kondisi mental.

Tetapi, Brey&Sees, mari kita tanya pada diri sendiri: seberapa efektif aplikasi ini dalam jangka panjang? SATUSEHAT memang solusi cepat dan mudah, tetapi apakah aplikasi ini benar-benar bisa menjangkau korban judi online? Ribuan orang mungkin belum tahu atau enggan menggunakan aplikasi ini. Jadi, bagaimana pemerintah memastikan keberlanjutan program ini?

Langkah-Langkah Ampuh Mengatasi Kecanduan Judi Online

Sekarang pertanyaannya, langkah apa yang lebih ampuh untuk mengatasi kecanduan judi online? Berikut ini beberapa langkah yang bisa kita lakukan:

  1. Edukasi dan Penyuluhan – Pemerintah perlu lebih aktif memberikan edukasi soal bahaya judi online. Kita juga bisa mulai dari diri sendiri dengan mengingatkan teman atau keluarga yang sudah mulai terlihat “terjebak” dalam jeratan judi online.
  2. Perbanyak Akses Bantuan Psikologis – Banyak orang masih merasa malu untuk ke psikolog karena stigma negatif. Pemerintah perlu berani investasi lebih pada fasilitas layanan psikologi yang terjangkau dan mudah diakses.
  3. Dukungan dari Keluarga dan Teman – Jika ada teman atau saudara yang kecanduan, mari kita tawarkan dukungan tanpa menghakimi. Ajak mereka untuk mendapatkan bantuan profesional. Ingat, mereka butuh support, bukan penghakiman.
Baca Juga:  Cara Menanggulangi Kenakalan Remaja yang Mengarah Kriminal

Bisa Gak Kita Bebas dari Cengkeraman Judi Online?

Kita gak bisa naif, Brey&Sees. Menghapus judi online dari Indonesia bukan perkara mudah. Jalan bagi mereka yang ingin coba judi selalu ada, meski sudah berkali-kali dilarang. Tapi setidaknya, kita bisa berharap jumlah korbannya berkurang dan kesadaran masyarakat meningkat.

Sebenarnya, masalah ini gak cuma soal judi online, tapi juga pada mentalitas kita yang sering mencari “jalan cepat” untuk sukses. Selama mentalitas kita masih terjebak pada cara instan, kita akan selalu rentan terhadap adiksi lainnya.

Kesimpulan: Lawan Bersama, Jangan Sendiri!

Jadi, Brey&Sees, sudah saatnya kita serius menghadapi masalah ini. Kecanduan judi online bagaikan api kecil yang bisa menjadi kebakaran besar jika dibiarkan. Masalah ini bukan cuma soal uang, tapi juga soal kesehatan mental. Mari kita perhatikan orang-orang di sekitar kita yang mungkin butuh bantuan tapi merasa takut atau malu bicara. Jadilah bagian dari solusi.

Kalau kalian punya pengalaman atau cerita soal ini, jangan ragu buat berbagi di kolom komentar. Siapa tahu, pengalaman kalian bisa jadi inspirasi buat yang lain. Jika artikel ini bermanfaat, share, ya, Brey&Sees, supaya makin banyak yang sadar, dan kita bisa sama-sama #LawanAdiksiJudiOnline!

Author

Fikiran adalah benih, tulisan adalah bunga yang mekar darinya. Melalui tulisan, kita menenun gagasan menjadi karya yang abadi

Artikel Terkait