Banner Backlink Media

Tinder Mulai Andalkan AI untuk Pencocokan, Apakah Ini Akhir dari Swipe Kanan?

Tinder Mulai Andalkan AI untuk Pencocokan, Apakah Ini Akhir dari Swipe Kanan?
Banner Press Release

Tinder berencana membalikkan tren penurunan pengguna aktif dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Dalam kuartal mendatang, aplikasi kencan milik Match Group ini akan meluncurkan fitur-fitur baru berbasis AI untuk meningkatkan proses penemuan dan pencocokan pasangan. Langkah ini ditujukan untuk menawarkan alternatif bagi para lajang yang merasa lelah dengan metode “geser” yang selama ini menjadi ciri khas Tinder dan telah memengaruhi industri kencan secara keseluruhan.

Fitur Pencocokan Berbasis AI untuk Pengalaman Lebih Personal

Dalam laporan pendapatan kuartal keempat, perusahaan menyatakan bahwa rekomendasi yang dikurasi oleh AI akan memberikan pencocokan yang lebih “personal dan menarik”. Gary Swidler, CFO Match Group, menjelaskan kepada investor bahwa fitur pencocokan yang didukung AI ini akan memberikan pengguna “sesuatu selain menggeser” sebagai cara untuk bertemu. Namun, ia menegaskan bahwa pencocokan berbasis AI ini akan menjadi pelengkap, bukan pengganti, dari metode geser yang sudah ada.

Swidler menambahkan, “Kami ingin melihat sejumlah besar orang terlibat dengan fitur tersebut dan mencobanya… Kami juga ingin melihat peningkatan dalam kualitas pencocokan.” Ia berharap produk ini dapat memberikan pencocokan yang lebih berkualitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan persepsi terhadap produk dan membantu pertumbuhan pengguna.

Banner Backlink Media

AI Photo Finder: Membantu Memilih Foto Profil Terbaik

Selain itu, Tinder telah meluncurkan fitur AI Photo Finder yang membantu pengguna memilih foto profil terbaik untuk profil kencan mereka. Fitur ini dirancang untuk mengurangi waktu yang dihabiskan pengguna dalam memilih foto dan meningkatkan peluang mendapatkan pasangan yang sesuai.

Tantangan di Industri Aplikasi Kencan

Penambahan fitur berbasis AI ini datang pada saat yang menantang bagi Tinder dan industri aplikasi kencan secara keseluruhan. Seiring waktu, para lajang muda merasa lelah dengan kencan online, yang menurut mereka tidak lagi terasa spontan dan menyenangkan, melainkan lebih seperti pekerjaan. Kekhawatiran terkait keamanan dan privasi, perilaku buruk dari pengguna lain, dan kesadaran bahwa aplikasi ini memberikan ilusi pilihan yang sebenarnya lebih terbatas telah membuat banyak pengguna meninggalkan Tinder dan aplikasi sejenis.

Baca Juga:  KampungDigital: Meningkatkan Kualitas Hidup Melalui Teknologi dan Pendidikan Digital

Penurunan Pertumbuhan Pengguna Global

Banner Backlink Media

Selama panggilan konferensi, perusahaan mengakui bahwa pertumbuhan pengguna global Tinder masih mengalami penurunan. Pada Oktober, pengguna aktif bulanan (MAU) Tinder turun 10% dibandingkan tahun sebelumnya, angka yang hanya sedikit meningkat menjadi penurunan 9% dalam dua bulan berikutnya. Pada Januari, MAU turun sekitar 8%, yang oleh eksekutif dianggap sebagai sinyal positif. Pendapatan langsung Tinder juga tidak mencapai target internal perusahaan, mencapai $476 juta, di bawah perkiraan $480-$485 juta.

Swidler menyatakan, “Saya ingin melihat kami kembali ke pertumbuhan, tetapi saya pikir kami harus mengambil langkah kecil terlebih dahulu. Kami harus meluncurkan inisiatif produk ini, melihat mereka mendorong tren pengguna yang lebih baik.” Perusahaan juga berencana untuk membuat fitur “Teman Bersama” lebih luas diakses.

Optimisme Terhadap Potensi AI dalam Kencan Online

Sebagai bagian dari upaya perbaikan, Match Group menunjuk Spencer Rascoff, salah satu pendiri Zillow Group, sebagai CEO baru mereka. Rascoff optimis terhadap potensi AI dalam kencan online, mengatakan bahwa ia percaya “ledakan Kambrium dalam AI ini akan memungkinkan Match Group memiliki infleksi bisnis yang sama seperti pergeseran dari desktop ke mobile yang terjadi sekitar 10 tahun lalu — ketika mobile melampaui desktop.”

Ia menunjuk pada aplikasi mobile konsumen lain seperti TikTok, Instagram, dan Snapchat yang mendapat manfaat dari fitur AI dalam hal keterlibatan dan retensi, menambahkan, “Saya melihat potensi yang sama untuk kami.”

Perubahan di Pasar Aplikasi Kencan

Meskipun eksekutif Match optimis, jelas bahwa pasar aplikasi kencan sedang menuju perubahan. Selain penurunan Tinder, perusahaan tidak mencapai estimasi pada kuartal keempat dengan pendapatan 82 sen per saham, di bawah ekspektasi analis sebesar 84 sen. Meskipun mencapai target pendapatan sebesar $860 juta dalam kuartal tersebut, angka ini mewakili penurunan 0,7% dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam panduan kuartal pertama 2025, perusahaan merencanakan pendapatan sebesar $820 juta hingga $830 juta, turun 3 hingga 5% dibandingkan tahun sebelumnya, akibat tren MAU Tinder yang negatif.

Baca Juga:  Bagaimana Peluang Duet Anies Baswedan Kaesang?

Dengan berbagai inisiatif berbasis AI ini, Tinder berharap dapat mengembalikan daya tariknya dan menawarkan pengalaman kencan online yang lebih personal dan menyenangkan bagi penggunanya.

Banner Backlink Media

Terakhir diperbarui: 7 Februari 2025

Dojo, Cortex, dan Mimpi Full Self Driving Elon Musk

Banner Press Release
Author

Fikiran adalah benih, tulisan adalah bunga yang mekar darinya.

Artikel Terkait
Banner Press Release