Assalamu’alaikum, Sobat Fakultas! Pernahkah kamu merasakan ketenangan luar biasa saat beribadah di malam hari? Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam adalah Qiyam al-Layl, shalat malam yang penuh berkah dan keutamaan. Ibadah ini tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga membawa ketenangan hati dan kejernihan pikiran. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang keutamaan, tata cara, serta manfaat Qiyam al-Layl agar Sobat Fakultas bisa mengamalkannya dengan lebih baik.
Qiyam al-Layl atau Qiyamul lail secara harfiah berarti “berdiri di malam hari” dan merujuk pada segala bentuk ibadah yang dilakukan setelah shalat Isya dan sebelum shalat Subuh. Bentuk ibadah ini bisa berupa shalat malam (Tahajjud), membaca Al-Qur’an, berzikir, atau berdoa. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan Qiyam al-Layl karena keutamaannya yang luar biasa.
“Sesungguhnya pada malam hari terdapat satu waktu, yang jika seorang Muslim memohon kebaikan kepada Allah dalam waktu tersebut, niscaya Allah akan mengabulkannya.” (HR. Muslim)
Allah SWT mencintai hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam beribadah, terutama di waktu malam. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air, seraya menerima segala pemberian Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebajikan. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.” (QS. Adz-Dzariyat: 15-17)
Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kalian mendirikan Qiyam al-Layl, karena ia adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa-dosa, mencegah perbuatan dosa, dan mengusir penyakit dari tubuh.” (HR. Tirmidzi)
Di waktu malam, terutama sepertiga malam terakhir, Allah SWT turun ke langit dunia dan mengabulkan doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh memohon.
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir, lalu berkata: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Pastikan Sobat Fakultas melaksanakan Qiyamul lail dengan niat karena Allah SWT, bukan sekadar kebiasaan atau paksaan.
Waktu terbaik untuk Qiyamul lail adalah sepertiga malam terakhir, sekitar pukul 02.00 hingga sebelum Subuh.
Rasulullah SAW biasa mengerjakan dua rakaat ringan sebagai pembuka, lalu melanjutkan shalat malam dengan jumlah rakaat yang lebih banyak.
Selain shalat, perbanyak membaca Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sunnah untuk mengakhiri Qiyamul lail dengan shalat Witir sebanyak satu atau tiga rakaat.
Qiyamul lail membantu Sobat Fakultas semakin dekat dengan Allah SWT, meningkatkan ketakwaan, serta menjaga hati agar selalu bersih.
Bangun di malam hari untuk beribadah dapat membantu mengurangi stres, menenangkan pikiran, dan meningkatkan kualitas tidur.
Orang yang terbiasa Qiyamul lail cenderung lebih fokus, disiplin, dan produktif dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Ketika menghadapi masalah, Sobat Fakultas akan lebih tenang karena memiliki waktu khusus untuk berdialog dengan Allah SWT.
Sobat Fakultas, Qiyam al-Layl adalah ibadah istimewa yang memiliki keutamaan luar biasa. Selain mendekatkan diri kepada Allah, ibadah ini juga memberikan ketenangan jiwa dan meningkatkan kualitas hidup. Yuk, mulai biasakan bangun di malam hari untuk Qiyamul lail! Semoga Allah SWT memberikan kemudahan bagi kita semua untuk istiqamah dalam menjalankan ibadah ini. Aamiin.